Untung Rugi Jagung Giling untuk Pakan Ayam

Jagung pakan ayam bisa jadi alternatif selain voer, namun jagung giling pakan ayam memiliki kekurangan yakni minim protein.

Jagung pakan ayam sering jadi alternatif peternak selain menggunakan voer. Hal ini cukup beralasan, mengingat jagung giling pakan ayam harganya relatif lebih murah.

Lalu seberapa efektifkah tanaman monokotil ini dari sisi nutrisi yang dibutuhkan unggas maupun harganya?

Jagung yang akan dijadikan konsumsi unggas lazimnya harus digiling atau dicacah terlebih dahulu, mengingat ukuran bulirnya yang cukup besar apabila langsung diberikan ke ayam.

Jagung pakan ayam sendiri berasal dari jagung pipil, bukan berasal dari jagung manis yang biasanya diperuntukan untuk jagung rebus atau pun sayuran.

Pipilan ini memiliki ukuran lebih besar, dan terkadang ditanam dengan dua bonggol atau tongkol. Jagung tongkol dua ini dikenal pula sebagai jagung hibrida.

Berbeda dengan jagung manis yang berkelir kuning, jagung hibrida memiliki warna cenderung dominan orange kemerahan. Teksturnya pun keras sehingga kurang cocok untuk dikonsumsi manusia.

Beberapa produsen bibit hibrida di Indonesia yang digunakan sebagai jagung pakan ayam antara lain BISI, Pioner, Paragon, Bonzana, Glory, dan sebagainya.

Untung rugi penggunaan jagung pakan ayam

Penggunaan jagung giling pakan ayam tentu memiliki untung rugi bagi peternak unggas apabila dibandingkan dengan penggunaan sumber pakan umumnya seperti voer.

Nah berikut ini keunggulan sekaligus kelemahan penggunaan tanaman biji-bijian dengan nama latin Zea mays ini sebagai pakan ayam:

Keuntungan jagung sebagai pakan

  1. Sumber karbohidrat

Jagung adalah bijian yang kaya sumber karbohidrat bagi ayam. Dalam setiap 100 gram jagung kering mengandung karbohidrat hingga 72,4 gram.

Karbohidrat sendiri merupakan sumber energi utama bagi manusia maupun hewan. Itu sebabnya, bijian cukup bagus untuk pakan ayam petarung seperti bangkok karena memang bisa menghasilkan energi yang besar sehingga ayam menjadi lincah dan kuat saat diadu.

  1. Sumber nutrisi penting

Jagung kaya vitamin B dan sejumlah mineral seperti fosfor, kalsium, folat, kalium, dan zat besi. Semua mineral ini sangat penting bagi pertumbuhan ayam, seperti kalsium yang berguna untuk pembentukan tulang.

Tulang yang sehat tentu menjadikan unggas bisa aktif bergerak dan terhindar dari gangguan kesehatan tulang.

  1. Kesehatan pencernaan

Jagung adalah biji yang kaya akan serat. Serat sangat bagus untuk saluran pencernaan, memastikan ayam tidak terkena gangguan pada fesesnya.

Selain memberikan kontribusi sebagai sumber energi (sumber karbohidrat), jagung juga mengandung protein, vitamin B dan mineral.

  1. Kesehatan bulu

Jagung juga merupakan sumber vitamin K yang menjadikan unggas yang diberikan biji pipil ini bulunya bagus, dengan kata lain bulu unggas tidak mudah rontok.

Lemak pada jagung juga memberikan efek bulu yang indah. Lemak ini pula yang membantu bulu ayam tampak mengkilap. Selain itu, jagung membuat otot ayam lebih berisi.

Kekurangan jagung untuk pakan

  1. Kurang protein

Apabila dibandingkan dengan voer, kandungan protein jagung terbilang jauh lebih rendah. Voer setidaknya memiliki kandungan protein di atas 13 persen, bahkan untuk voer BR atau pedaging rata-rata angka proteinnya di atas 20 persen.

Sementara protein pada jagung kering giling berkisar 8-10 persen tergantung dari tingkat kekeringan. Protein dalam jagung dikenal dengan nama zeins.

Karena rendah protein pula, ayam yang dibudidayakan untuk penggemukan seperti broiler tidak disarankan hanya menggunakan jagung.

Untuk broiler atau pedaging harus ditambah dengan sumber protein lain seperti bungkil, tepung ikan, atau bisa menggunakan tambahan konsentrat pabrikan.

  1. Kurangn amino lisin

Asam amino yang sangat dibutuhkan ayam adalah lisin, asam ini membantu dalam pembentukan imun dari penyakit dan infeksi. Ketika kekurangan lisin, ayam akan mudah terserang penyakit.

Asam amino ini juga penting untuk pertumbuhan bulu. Jagung sendiri relatif rendah lisin, sehingga agar unggastetap sehat, peternak harus memberikan tambahan pakan seperti konsentrat.

Untuk budidaya pembesaran, jagung giling pakan ayam harus dicampur dengan konsentrat, lantaran jagung pakan ayam kurang protein.

Harga

Saat ini, harga jagung untuk pakan ayam berbeda-beda di masing-masing daerah. Ini karena luasan tanam jagung berbeda di setiap daerah di Tanah Air.

Misalnya di sentra penghasil jagung seperti Pulau Jawa atau Sulawesi, harga dalam kondisi kering adalah Rp 4.000 sampai Rp 6.000 per kilogramnya.

Harga tersebut merupakan jagung dalam bentuk bulir yang belum digiling. Sementara apabila sudah menjadi gilingan lebih halus, harganya rata-rata lebih mahal Rp 1.000 sampai dengan Rp 2.000 per kilogramnya.

Apabila dibandingkan dengan harga voer yang saat ini rata-rata dijual di kisaran Rp 9.000 sampai Rp 15.000 per kilogramnya, tentu jagung pakan ayam adalah pilihan yang cukup baik.

Namun yang harus diingat, jagung giling pakan ayam ini rendah protein dan lisin. Sehingga peternak perlu menambahkan sumber pakan lain selain jagung.

Misalnya untuk ayam petelur, jagung giling akan dicampur dengan bekatul dan konsentrat dengan rasio 5:3:2. Artinya dalam setiap 10 kilogram racikan pakan menggunakan 5 kilogram jagung giling, 3 kilogram konsentrat, dan 2 kilogram bekatul.

Rasio racikan pakan 5:3:2 ini juga bisa diaplikasikan pada formula pakan untuk ayam kampung, ayam kampung KUB, ayam joper, ayam pejantan, dan sebagainya.

Harga jagung untuk pakan ayam rata-rata Rp 4.000 – Rp 6.000 per kilogram tanpa giling. Itu sebabnya, jagung pakan ayam jauh lebih murah apabila dibanding voer.

Simak artikel lainnya seputar pakan ayam di link di bawah ini:

Daun Daunan untuk Pakan Ayam Tinggi Protein

Pakan Anak Ayam Baru Menetas yang Tepat

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *