Bagi para peternak layer petelur, tentu tak asing lagi dengan istilah fase ayam petelur, yakni pembagian fase pemberian pakan ayam petelur.
Nah bagi Anda yang ingin mencoba budidaya ayam layer, maka harus mengetahui fase-fase pemberian pakan atau juga biasa disebut dengan manajemen pakan.
Ini karena salah satu faktor penentu kesuksesan dalam produksi telur dari ayam ras adalah pemberian pakan ayam petelur yang tepat, baik dari sisi nutrisi maupun takarannya.
Manajemen pemberian pakan ayam petelur juga sangat berkaitan erat dengan biaya yang dikeluarkan peternak guna membeli pakan serta penghasilan yang didapat dari volume produksi telur yang dihasilkan.
Fase Ayam Petelur
Dalam fase ayam petelur terbagi dalam 4 fase yang meliputi fase starter (usia 1-4 minggu), fase finisher (5-8 minggu), fase grower atau pullet (9-16 minggu), fase pre-layer (17-18 minggu), dan fase layer (18 minggu ke atas).
Usia 18 minggu adalah saat ayam mulai memproduksi telur pertama kali. Ayam mulai berlatih bertelur dimulai dari usia 18 minggu hingga 22 minggu.
Setelah melewati usia 22 minggu ke atas, produksi telur akan terus mengalami kenaikan hingga puncaknya saat ayam berusia 25 minggu. Produksi telur lantas mulai menurun di usia 90 minggu yang berarti ayam masuk pada periode afkir.
Selain manajemen pemeliharaan saat masih pullet dan layer, faktor penentu keberhasilan produksi telur adalah pada manajemen pakan pada fase starter, finisher, dan grower.
1. Starter (1-4 Minggu)
Pada fase starter bisa dikatakan merupakan masa yang paling krusial bagi kelangsungan hidup ayam sejak DOC karena angka kematiannya yang tinggi. Pada fase ini suhu kandang harus selalu diperhatikan.
Saat fase ayam petelur starter ini, protein yang dibutuhkan antara 22-24 persen. Kandungan protein ini bisa dilihat pada label voer yang diproduksi pabrikan pakan ternak.
Selain itu, nutrisi lainnya yang dibutuhkan pada masa starter adalah serat kasar 4 persen, lemak 2,5 persen, kalsium 1 persen, dan phospor. Bobot ayam pada fase ini 73 sampau 283 gram.
Untuk takaran pemberian pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- Minggu 1: 11 gram/hari/ekor
- Minggu 2: 17 gram/hari/ekor
- Minggu 3: 22 gram/hari/ekor
- Minggu 4: 28 gram/hari/ekor
2. Fase Finisher (5-8 minggu)
Fase finisher adalah pemberian pakan ayam petelur pada umur 5-8 minggu, di mana bulu ayam mulai tumbuh lebat sehingga suhu kandang bisa dikurangi. Pada fase ini, gunakan pakan voer dengan kandungan protein 20-21 persen.
Bobot normal ayam di fase finisher adalah 356 sampai 706 gram. Fase ini juga terkadang biasa disebut dengan grower I di mana pertumbuhan penting pada ayam yakni penambahan bobot dan pembentukan kerangka.
3. Fase Grower (9-16 Minggu)
Fase ayam petelur grower atau juga dikenal dengan usia ayam pullet atau remaja, yakni saat ayam mulai mematangkan organ untuk produksi telurnya. Selain itu, pertumbuhan bobot dan kerangka tulang juga mulai sempurna.
Untuk memudahkan manajemen pakan, peternak kerap kali membagi fase ini menjadi dua, yakni awal grower (9-10 minggu) dan developer (11-16 minggu).
Selama fase ini pula, peternak harus melakukan penyeragaman. Yakni mengejar ketertinggalan apabila berat ayam tak sesuai dengan target.
Bobot ayam di usia grower adalah 759 sampai 1.370 gram, dengan takaran pemberian pakan di kisaran rata-rata 70 gram/hari/ekor dengan kandungan protein 19-20 persen.
4. Fase Pre-Layer (17-18 Minggu)
Fase pre-layer merupakan fase peralihan dari grower atau pullet sebelum menjadi ayam siap bertelur atau layer. Di mana saat fase ini, bobot ayam sudah mencapai 1.358 sampai 1.519 gram.
Takaran pakan yang diberikan ke ayam juga meningkat menjadi sekitar 72 gram/ekor/hari. Di fase ini, pakannya berupa oplosan atau campuran 50:50 antara pakan grower yang dicampur dengan layer.
Tujuannya, agar saat ayam masuk usia layer, maka sudah terbiasa mengonsumsi pakan layer yang disediakan.
5. Fase Layer (18 Minggu ke Atas)
Fase layer adalah fase ayam petelur siap bertelur. Ayam mulai bertelur di usia 18 minggu dan masa produksinya bisa mencapai 80-90 minggu.
Lazimnya, ayam akan mulai mencapai puncak produksi telur pada usia 25 minggu, di mana produksinya sekitar 94-96 persen. Bobot ayam pun sudah mencapai di atas 1.500 gram sampai 1.600 gram atau bobot ideal ayam berproduksi.
Saat layer, kebutuhan takaran pakan rata-rata berada di angka 110 gram/hari/ekor dengan menggunakan pakan dengan kandungan protein 19 persen.
Selama fase ayam petelur ini, selain menggunakan pakan jadi dari pabrikan, peternak juga bisa meraciknya sendiri yakni dengan komposisi utama bekatul, jagung, dan konsentrat.
Standar yang dianjurkan adalah 50:30:20. Artinya 50 persen jagung ditambah dengan 30 persen konsentrat dan 20 persen bekatul.
Konsentrat adalah sumber protein yang dibutuhkan oleh ayam petelur. Namun lantaran harga konsentrat cukup mahal di beberapa daerah, peternak bisa mengurangi takaran konsentrat.
Caranya dengan menambahkan sumber protein lain seperti bungkil kedelai, tepung ikan, hingga maggot.
One response to “Fase Ayam Petelur dan Manajemen Pakan”
[…] Fase Ayam Petelur dan Manajemen Pakan […]