Ternak ayam bangkok adalah salah satu usaha budidaya peternakan yang bisa dibilang sangat menggiurkan. Harga ayam bangkok yang lebih tinggi dibandingkan ayam kampung lainnya jadi alasan utamanya.
Peternak ayam bangkok sangat mudah ditemui di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Para peternak kerap menyebut ayam bangkok dengan sebutan ayam BK.
Cara ternak ayam bangkok juga cukup mudah. Namun meskipun pasokan ayam bangkok cukup banyak di pasaran, harga jual ayam bangkok relatif stabil.
Hal ini karena ayam bangkok termasuk kategori ayam hobi. Permintaan akan ayam bangkok selalu saja tinggi. Ayam bangkok memiliki ciri khas badan kekar sehingga kerap dijadikan ayam aduan.
Terkadang ayam bangkok tidak akan berhenti bertarung sampai salah satunya mati. Perilaku ini mirip dengan ayam liar di hutan yang cenderung bersifat teritorial atau mempertahankan wilayahnya.
Selain itu, telur ayam bangkok juga banyak peminatnya. Bagi sebagian orang, telurnya dipercaya sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Asal usul ayam bangkok
Meski tergolong masih ayam kampung, ayam bangkok sejatinya bukan berasal dari Indonesia. Sesuai namanya, Bangkok, ayam ini berasal dari daratan Siam atau Thailand.
Karena posturnya yang kekar, ayam ini biasa dijuluki Kings’s Chiken. Berstatus sebagai ayam aduan, pukulan ayam ini sangat mematikan. Gerakannya juga lincah dan cepat.
Tak ada catatan resmi sejak kapan ayam bangkok masuk ke Tanah Air. Namun yang pasti, ayam ini dengan sangat cepat menyebar ke seluruh negeri dan dibudidayakan para peternak lokal.
Beberapa ciri khas ayam bangkok:
- Tubuh kekar dan tegap
- Lehernya panjang
- Paruh kuat, panjang, dan berwarna kuning
- Mata besar dan jernih
- Warna bulu hitam, merah, putih, orange, abu-abu, atau kombinasinya
- Bobot ayam dewasa di atas 2 kilogram
Jenis ayam bangkok
Ayam bangkok di Indonesia biasanya dibedakan berdasarkan warna bulunya. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
1. Jali
Ciri ayam bangkok jali adalah warna dasar dari bulunya berwarna blurik yang merupakan kombinasi hitam, merah, dan putih.
2. Klawu
Ayam bangkok klawu bisa diidentifikasi dari warnanya yang dominan abu-abu
3. Blorok
Ayam bangkok jenis ini memiliki ciri khas bulu bertotol yang merupakan kombinasi warna hitam, putih, dan merah.
4. Wangkas
Warna ayam bangkok wangkas didominasi kuning kemerahan.
5. Jragen
Jragen adalah ayam bangkok dengan warna hitam pekat.
Panduan ternak Ayam Bangkok
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan jika ingin ternak ayam bangkok. Karena harganya yang relatif mahal dibandingkan ayam lain, beberapa hal perlu diperhatikan peternak ayam bangkok.
1. Pilih indukan berkualitas
Pertama-tama dalam ternak ayam bangkok, Anda harus memilih indukan atau bibit ayam yang berkualitas. Indukan ini nantinya akan berpengaruh pada kualitas telurnya.
Indukan ayam bangkok yang baik adalah tubuhnya kekar besar, gerakannya lincah, dan tentunya sehat. Jangan pilih ayam yang cacat.
Idealnya untuk dibudidayakan melalui perkawinan, Anda bisa membeli 1 ekor jantan untuk setiap 5 ekor betina. Siapkan kandang khusus untuk mengawinkan ayam serta menyiapkan tempat mengeram telurnya.
Agar siap kawin, umur pejantan minimal 1 tahun, sementara betina bisa dipilih yang berusia 7-8 bulan.
Sementara untuk penetasan, Anda bisa memilih menggunakan mesin tetas atau dieram oleh induknya secara alami. Telur biasanya akan menetas kira-kira selama 21 hari pengeraman.
Sesudah telur menetas, pisahkan anak ayam bangkok dari indukannya, lalu rawat bibit dengan baik supaya menghasilkan ayam bangkok yang berkualitas unggul.
2. Pembuatan kandang
Pemilihan kandang yang tepat harus jadi perhatian peternak ayam bangkok. Jangan mencampur ayam bangkok pejantan menjadi satu kandang karena mereka rentan beradu hingga salah satunya mati.
Model kandang yang bisa Anda digunakan untuk ternak ayam bangkok antara lain kandang yang terbuat dari bambu, kandang dari papan triplek, kandang dari baja ringan, dan kandang dari rotan atau kikisan.
Untuk ukuran kandang tentunya disesuaikan dengan usia ayam. Jika ayam baru menetas hingga usia 12 minggu, Anda bisa menggunakan kandang ukuran 100 x 100 x 40 cm untuk kapasitas 30 ekor.
Kandang anak ayam yang belum berusia sebulan haruslah dilengkapi dengan lampu pemanas, ini karena bulu ayam masih tipis sehingga harus mendapatkan kehangatan.
Saat ayam semakin besar, luas kandang juga semakin bertambah. Ayam bangkok usia 12-16 minggu, gunakan kandang ukuran 100 x 100 x 60 cm untuk kapasitas 15 ekor.
Jika ayam sudah besar atau usia di atas 18 minggu, gunakanlah kandang minal 30 x 30 x 30 yang diisi 1 ekor ayam.
Taruh kandang di tempat yang datar demi kenyamanan ayam. Pastikan sirkulasi udara bagus dan sinar matahari yang cukup untuk kesehatan ayam bangkok.
Jika ternak ayam bangkok di ruang tertutup, Anda bisa mengeluarkan ayam bangkok saat pagi agar bisa mendapatkan sinar matahari.
Selain menggunakan kandang, ternak ayam bangkok juga bisa menggunakan sistem umbaran. Ayam bisa dilepas secara bebas di pekarangan rumah saat usianya sudah dewasa atau 18 minggu ke atas.
Sebaiknya ayam bangkok diumbar di pekarangan yang berpagar untuk menghindari ayam dicuri atau menjadi mangsa predator.
3. Pakan
Untuk pemberian pakan, anakan ayam bangkok yang baru menetas bisa diberi makan setelah dua hari. Ini lantaran kebutuhan nutrisi anak ayam setelah menetas bisa dipenuhi dari cadangan makan dari cangkang telur dan bulunya.
Ayam bisa diberikan voer di usia dua hari dengan menggunakan pakan ayam broiler. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sekali.
Selain voer, Anda juga bisa sesekali menggunakan menir beras. Jangan lupa untuk menyediakan air minum yang bersih dengan menggantinya sekali setiap hari.
4. Pencegahan penyakit
Untuk mencegah dari penyakit, Anda bisa menambahkan suplemen vitamin yang bisa dibeli dari toko ternak. Alternatif lainnya, bisa menggunakan rempah-rempah seperti kunyit yang ditambahkan ke dalam air minum.
Dalam ternak ayam bangkok juga perlu memerhatikan pemberian vaksin. Vaksin yang utama adalah untuk flu burung dan penyakit tetelo.
5. Pencabutan bulu
Anak ayam Bangkok cenderung memiliki bulu terlalu lebat. Hal ini justru akan membuat nafsu makan ayam besar namun nutrisi yang diserap menjadi daging berkurang.
Itu sebabnya, banyak peternak ayam bangkok selalu mencabut sebagian bulu anak ayam saat mencapai usia tiga minggu. Pencabutan bulu ayam ini tak boleh sembarangan.
Bulu ayam dipotong atau dicabut pada bagian sayap dan ekor saja. Jika sudah berusia 2 bulan, bulu di bagian leher dan punggung juga harus dicabut.
6. Panen ayam
Ayam bangkok sebenarnya bisa dijual saat masih berupa anakan. Banyak sekali peminat anak ayam bangkok. Peternak ayam bangkok juga bisa menjual saat ayam sudah dewasa. Kesimpulannya, ternak ayam bangkok relatif tak jauh berbeda dengan pemeliharaan ayam kampung pada umumnya.
One response to “Cara Ternak Ayam Bangkok bagi Pemula”
[…] Cara Ternak Ayam Bangkok bagi Pemula […]