Kemitraan ayam broiler adalah bentuk kerjasama antara peternak dan perusahaan integrator atau perusahaan budidaya dan pengolahan daging unggas.
Usaha ayam potong kemitraan ini semakin diminati. Ini lantaran banyak peternak yang berbudidaya secara mendiri kerap mengalami kerugian akibat harga panen yang seringkali anjlok sangat tajam.
Dalam sistem ini, perusahaan integrator menyediakan bibit ayam, pakan, bahan bakar, obat-obatan, dan bantuan teknis lainnya kepada peternak.
Peternak yang jadi mitra ayam broiler bertanggung jawab atas fasilitas pemeliharaan, tenaga kerja, dan tugas-tugas sehari-hari dalam memelihara ayam broiler. Setelah periode pemeliharaan yang ditentukan, ayam dipanen dan hasilnya dijual kepada perusahaan integrator.
Baca juga: Berapa Sak Pakan untuk 100 Ekor Ayam Broiler?
Skema kemitraan ayam broiler
Berikut adalah beberapa karakteristik dan aspek penting dalam bisnis ayam potong kemitraan:
- Perjanjian kemitraan
Sebelum memulai usaha ayam potong kemitraan, pihak peternak dan perusahaan integrator biasanya menandatangani perjanjian kemitraan yang merinci hak, kewajiban, dan pembagian keuntungan.
- Penyediaan bibit ayam dan peralatan
Aspek selanjutnya dalam bisnis ayam potong kemitraan adalah klausul penyediaan bibit dan peralatan. Perusahaan integrator menyediakan bibit ayam, pakan, dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk pemeliharaan ayam broiler.
- Beban operasional
Peternak bertanggung jawab atas operasional sehari-hari, termasuk pemeliharaan kandang, pemberian pakan, pengaturan suhu, dan pemantauan kesehatan ayam.
- Pemantauan dan bantuan teknis
Perusahaan integrator umumnya memberikan dukungan teknis, seperti pemantauan kesehatan ayam, saran manajemen, dan bantuan teknis lainnya untuk memastikan keberhasilan produksi kepada mitra ayam broiler.
- Pembagian keuntungan
Keuntungan dari hasil penjualan broiler dibagi antara peternak dan perusahaan integrator sesuai dengan kesepakatan yang diatur dalam perjanjian kemitraan.
- Waktu panen
Waktu panen dalam usaha ayam potong kemitraan biasanya ditentukan oleh perusahaan integrator, yang juga menentukan berat atau kriteria lainnya untuk ayam yang dapat dipanen.
- Kontrak penjualan
Dalam kemitraan, peternak memiliki keamanan pasar karena mereka telah memiliki kesepakatan pembelian dengan perusahaan integrator.
Baca juga: Standar Bobot Ayam Broiler Berdasarkan Umur
Modal usaha ayam broiler kemitraan
Biasanya, perusahaan integrator membiayai investasi modal awal, seperti penyediaan bibit, vaksin, obat, pakan, dan pendampingan.
Nah untuk peternak, modal usaha ayam broiler kemitraan yang harus dikeluarkan tentunya adalah untuk penyediaan kandang dan tenaga kerja (bila merekrut karyawan).
Bila kandang milik sendiri, maka tentu saja biaya awal yang dikeluarkan relatif lebih murah dibandingkan dengan kandang sewa.
Soal berapa modal usaha ayam broiler kemitraan, maka tergantung dari populasi yang diinginkan. Semakin banyak populasinya, tentu butuh kandang yang lebih besar.
Baca juga: Cara Beternak Ayam Kampung Super atau Joper
Selain itu, untuk model kandang tertutup atau close housed, investasi awalnya tentu saja lebih mahal dibandingkan dengan model kandang terbuka.
Untuk diketahui saja, di Indonesia untuk pembuatan kandang close housed, dibutuhkan investasi sekitar Rp 50 juta untuk setiap 1.000 ekor ayam.
Artinya bila populasi ayamnya 10.000 ekor, maka biaya modal usaha ayam broiler kemitraan dengan kandang tertutup sekitar 500 juta.
Untuk diketahui saja, dalam kemitraan ayam broiler, beberapa perusahaan integrator menerapkan standar kesejahteraan hewan yang harus diikuti oleh peternak untuk memastikan bahwa ayam dipelihara dengan baik.
Kemitraan juga melibatkan pembagian risiko antara peternak dan perusahaan integrator. Risiko seperti penyakit ayam, fluktuasi harga pakan, atau kondisi cuaca dapat diatasi bersama dengan mitra ayam broiler.